PENEMU GOLONGAN DARAH
Orang yang berjasa besar dalam
transfusi darah manusia adalah seorang
ilmuwan berkebangsaan Austria bernama
Dr. Karl Landsteiner (1868-1943).
Penemuannya itu, ia lakukan bersama
teman yang berbeda pada zamannya.
1. Penemuan golongan Darah sistem A-B-O
Penemuannya ini dilakukan bersama
Donath pada tahun 1901. Dalam sistem
ini ada 4 (empat) golongan darah, yaitu
A, B, AB dan O.
Golongan darah O (nol) dapat di-
transfusikan ke semua golongan darah.
Oleh karena sifat nya menyeluruh,
maka golongan darah O dinamakan
donor universal.
Donor artinya pemberi dan universal
artinya umum atau berlaku untuk semua.
Sedangkan golongan darah AB
dapat menerima transfusi dari semua
golongan darah. Oleh karena itu disebut
resipien universal. Resipien artinya
penerima.
2. Penemuan golongan darah sistem
M-N
Golongan darah sistem M-N
meliputi golongan darah M, MN
dan N. Penemuan ini dilakukan
bersama Philip Levine tahun 1927.
3. Penemuan golongan darah sistem
Rh (Rhesus)
Sistem golongan darah tipe
Rhesus dibedakan atas Rhesus
positif (Rh +) dan Rhesus negatif
(Rh -). Ditemukan bersama dengan
Alexander S. Wiener tahun 1937.
MANFAAT GOLONGAN DARAH
1. Untuk transfusi darah
Transfusi darah adalah proses
penyaluran darah yang terkumpul
dalam kantung dara dari seorang
donor ke orang lainnya yang
menerima atau resipiien.
2. Untuk mencegah komplikasi
transfusi darah
3. Untuk mencegah bahaya
terhadap bayi yang dikandung
4. Untuk menyelidiki silsilah keluarga
5. Untuk menyelidiki tidak krimininal
SEJARAH TRANSFUSI DARAH
1. Sudah sejak berabad-abad sebelum
ditemukan oleh Karl Landsteiner.
a) Tanggal 15 Juni 1667 yang
dilakukan oleh seorang
dokter Prancis bernama
Jean-Baptiste Denis terhadap
pemuda yang ditansfusikan
dengan darah seekor domba.
Transfusinya berhasil, pasien
sembuh. Kemudian dicoba kepada
yang lain, juga sembuh. Tetapi
pasien ke-3 dan ke-4 meninggal
dunia.
b) Tahun 1881 yang dilakukan oleh
seorang dokter bernama William
Halsted terhadap adiknya yang
pendarahan setelah melahirkan.
Adiknya sembuh, karena dia dan
adiknya itu bersaudara kandung.
2. Setelah golongan darah sistem A-B-O
ditemukan oleh Karl Landsteiner.
- Berhasil dilakukan pertama kali
oleh dokter Amerika Serikat yang
bernama Reuben Ottenberg tahun
1907 di Rumah Sakit Mount Sinai,
New York.
SEBERAPA PENTINGKAH MENGENALI
GOLONGAN DARAH DONOR DAN RESIPIEN?
Berikut ini adalah tabel golongan darah
sistem A-B-O yang patut diperhatikan!
Cek golongan darah sebelum
melakukan transfusi darah terhadap
pasien bertujuan untuk mencegah
terjadinya komplikasi akibat
transfusi darah.
Tidak boleh sembarang orang
dapat memberikan dan menerima
darah transfusi.
Bagi donor (pemberi), yang perlu di-
perhatikan adalah GLUTINOGEN
pada golongan darahnya. Sedangkan
pada resipien (penerima) yang diper-
hatikan adalah AGLUTININ golongan
darahnya.
Aglutinogen adalah protein
dalam darah yang dapat digumpal-
kan oleh aglutinin.
Komplikasi transfusi darah terjadi
apabila golongan darah donor dan
resipien tidak bersesuaian.
Tabel di atas patut dipelajari!
Aglutinasi = penggumpalan darah.
Ini terjadi akibat golongan darah
donor tidak sesuai untuk golongan
darah resipien.
Pada kenyataannya dalam
transfusi darah tidak hanya
melibatkan sistem A-B-O.
Perlu diperiksa juga sistem Rhesus
di dalam darahnya. Rhesus positif
(Rh +) atau Rhesus negatif
(Rhesus -).
CONTOH SOAL:
Golongan Darah Sistem A-B-O
ditransfusikan ke semua
Golongan darah. Hal ini
menyebabkan golongan
darah O disebut ....
A. Perfect universal
B. Donor universal
C. Resipien universal
D. Domain universal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar