Proses pembekuan darah merupakan
tanggapan tubuh terhadap luka atau
sobekan pada kulit.
Prosesnya sebagai berikut:
1. Kulit terbuka atau sobek akibat luka
oleh benda tajam atau runcing yang
menenai pembuluh darah (vasa darah).
Kulit yang luka ini bersentuhan dengan
trombosit (keping darah = platelet =
sel darah pembeku),
2. Trombosit (platelet) ini pecah mengeluar-
kan hormon serotonin dan enzim
trombokinase. Hormon serotonin ber-
fungsi untuk mengecilkan pembuluh
darah, agar aliran darah berkurang ke
tempat itu.
Enzim trombokinase disebut juga enzim
tromboplastin adalah enzim yang ber-
fungsi sebagai faktor anti hemofili
(anti pendarahan).
3. Kemudian enzim trombokinase dibantu
oleh vitamin K dan ion kalsium meng-
ubah protrombin menjadi trombin.
Protrombin adalah senyawa protein
globulin yang sifatnya mudah larut dan
dihasilkan oleh hati. Senyawa tersebut
(protrombin) masuk ke darah dan ter-
simpan di dalam vasa darah.
Fungsi protrombin untuk anti pembe-
kuan darah (anti koagulen).
4. Berikutnya trombin, yang merupakan
enzim yang fungsinya mengubah
fibrinogen menjadi fibrin bekerja sesuai
dengan fungsinya untuk menghentikan
pendarahan.
Fibrinogen adalah senyawa protein
globulin dalam plasma darah yang
akan menjadi fibrin.
Fibrin adalah serat yang membentuk
anyaman ketika menutup luka.
Berikut adalah skema proses pembekuan
darah (penggumpalan darah = koagulasi):
Tidak ada komentar:
Posting Komentar